Penyakit Lele dan Cara Menanggulanginya
- PENYAKIT
NUTRITIF
Terjadi
karena kekurangan gizi pada pakan atau gangguan sistem pencernaan ikan itu
sendiri. Tubuh ikan kurus ( besar kepalanya ), kembung ( perut membesar ) dan
menggantung, berenang lambat pada permukaan serta nafsu makan turun drastis
serta pakan yang diberikan dimuntahkan. Untuk mengatasinya, jangan gunakan OBAT
atau ANTIBIOTIKA jenis apapun, berikan asupan MULTIVITAMIN tambahan berupa
BOSTER PREMIX AQUAVITA dan BOSTER GROTOP untuk meningkatkan nafsu makan,
menambah kualitas gizi pada pakan, membantu sistem pencernaan dan memperlancar
proses metabolisme tubuh ikan. Dapat pula digunakan BOSTER AMINO LIQUID sebagai
rangsangan pakan dengan aroma atracktan yang kuat serta nilai protein tinggi.
- PENYAKIT
MIKOTIK ( JAMUR ) ATAU FOULING ( LUMUT )
Penyakit karena jamur / cendawan Saprolegnia atau achlia.Jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau
ikan yang kondisinya lemah. Cepat tumbuh dan berkembang jika kondisi perairan
keruh, pekat dan kurang sehat.
Gejala : ikan ditumbuhi sekumpulan benang
halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sedang lemah, menyerang
daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur,
maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pencegahan : penyakit ini muncul karena kondisi
perairan buruk, air pekat dan terjadi penumpukan bahan organik dalam air kolam,
sehingga dijadikan media hidup oleh jamur. Tubuh ikan berjamur / lumut
disekujur tubuh atau terjadi perubahan warna pada kulit ( belang-belang ).
Untuk pencegahan, gunakan BOSTER BLUE COPPER dengan dosis 0.5 ppm atau 0.5 ml
untuk kolam 1 m3 yang bekerja mengurangi populasi jamur parasit, bakteri
pathogen atau kuman dan dapat diberikan secara rutin setiap 1 minggu sekali.
Selang 3 hari dapat ditebarkan probiotik BOSTER AQUAENZYM untuk menguraikan
penumpukan bahan organik dan kepekatan air, menumbuhkan dominasi bakteri
menguntungkan sebagai penstabil perairan.
- PENYAKIT
PARASIT
1. Cacing Ikan
Penyebabnya parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus.
Kualitas air yang buruk, kurang pakan, kepadatan tinggi, dan perubahan
lingkungan mendadak memicu munculnya keluarga cacing itu. Gejala awal ditandai
nafsu makan ikan menurun, sering muncul di permukaan air, dan kadang terbaring
dengan insang terbuka. Dactylogyrus lebih menyukai insang, Gyrodactyrus
menyerang bagian badan dan sirip.
UNTUK LELE :
1. Penyakit cacing Trematoda
1. Penyakit cacing Trematoda
Penyebab : cacing kecilGyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrusmenyerang
insang, sedang cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala : insang yang diserang menjadi luka-luka,
kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
2. Parasit Hirudinae
Penyebab : lintah Hirudinae, cacing
berwarna merah kecoklatan.
Gejala : pertumbuhannya lambat, karena darah
terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia / kurang darah.
PENCEGAHAN : tebarkan BOSTER BLUE COPPER setiap 1
minggu sekali dengan dosis kecil ( 1 tutup dalam / 10 m3 ) untuk membunuh telur
dan larva cacing parasit tersebut. Berikan larutan air garam jika parasit telah
menempel pada ikan dan keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE COPPER kembali
sesuai dosis.
2. Kutu Ikan
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus.Serangannya
dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami
pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit
ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus.Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus.Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
3. Bercak Putih
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus.Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus.Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
3. Bercak Putih
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit
ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis
ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan sering
menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab
penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih.
Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan
sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Cara pengendalian dengan mengeringkan kolam dan sterilisasi dengan BOSTER 3-CHLOR dengan dosis 10 ppm atau 1 sendok dilarutkan dalam air kolam seluas 5 m3 ketinggian secukupnya, kolam direndam selama 3 hari sehingga telur parasit cacing dan kutu air mati. Berikan larutan air garam dapur 40 gr/m3 ke kolam jika cacing parasit telah menempel pada ikan dan keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE COPPER kembali sesuai dosis.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. Ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.
Cara pengendalian dengan mengeringkan kolam dan sterilisasi dengan BOSTER 3-CHLOR dengan dosis 10 ppm atau 1 sendok dilarutkan dalam air kolam seluas 5 m3 ketinggian secukupnya, kolam direndam selama 3 hari sehingga telur parasit cacing dan kutu air mati. Berikan larutan air garam dapur 40 gr/m3 ke kolam jika cacing parasit telah menempel pada ikan dan keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE COPPER kembali sesuai dosis.
- PENYAKIT
BAKTERIAL ATAU VIRAL
1. Penyebabnya Aeromonas sp dan pseudomonas
sp. Bakteri ini sering dijumpai pada kolam yang tercemar bahan organik. Air
kolam kurang baik atau perbedaan suhu siang dan malam juga berperan munulnya
penyakit ini. Gejala klinis di cirikan luka di tubuh dan berdarah, perut
membesar, lendir mencair, sisik mengelupas, dan timbul borok. Dalam waktu
singkat kondisi ikan lemah, sering muncul ke permukaan, lalu mati. Serangan
penyakit ini perlu di waspadai sebab tak jarang berakibat kematian massal.
2. Streptococcus dan Kurthia sp. biasanya muncul pada saat perubahan cuaca secara drastis, dari panas ke hujan atau sebaliknya, bakteri Streptococcus ini akan masuk kedalam tubuh ikan lewat infeksi melalui sistem pencernaan. Gejala ditandai dengan penampakan perut ikan yang terlihat agak kembung. Selanjutnya bakteri akan masuk aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh, hingga ke ginjal. Jika dilakukan bedah bangkai ginjal kelihatan pucat dan bengkak. Ternyata tidak hanya mengakibatkan ikan berputar-putar dan kemudian mati, tetapi juga dapat mengakibatkan penyakit popeye ( mata BELO ) dan lebih berbahaya lagi bahwa bakteri ini dapat memicu tumbuhnya KHV ( Koi Herpes Virus ) yang sangat mematikan dengan ciri-ciri : insang merah busuk, mata menonjol, bengkak dan berdarah.
2. Streptococcus dan Kurthia sp. biasanya muncul pada saat perubahan cuaca secara drastis, dari panas ke hujan atau sebaliknya, bakteri Streptococcus ini akan masuk kedalam tubuh ikan lewat infeksi melalui sistem pencernaan. Gejala ditandai dengan penampakan perut ikan yang terlihat agak kembung. Selanjutnya bakteri akan masuk aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh, hingga ke ginjal. Jika dilakukan bedah bangkai ginjal kelihatan pucat dan bengkak. Ternyata tidak hanya mengakibatkan ikan berputar-putar dan kemudian mati, tetapi juga dapat mengakibatkan penyakit popeye ( mata BELO ) dan lebih berbahaya lagi bahwa bakteri ini dapat memicu tumbuhnya KHV ( Koi Herpes Virus ) yang sangat mematikan dengan ciri-ciri : insang merah busuk, mata menonjol, bengkak dan berdarah.
UNTUK LELE :
1. Penyakit karena bakteri Aeromonas
hydrophilla danPseudomonas hydrophylla. Bentuk bakteri ini
seperti batang dengan cambuk yang terletak diujung batang, dan cambuk ini
digunakan untuk bergerak, ukurannya 0,7 - 0,8 x 1 - 1,5 mikron.
Gejala : lele yang terkena bakteri ini warna
tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, lele megap-megap di
permukaan air.
2. Penyakit tuberculosis yang
disebsbkan bakteriMycobacterium fortoitum
Gejalanya : tubuh lele berwarna
gelap, perut bengkak ( karena tubercle / bintil-bintil pada hati, ginjal dan
limpa ), posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring,
bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
3. penyakit bintik putih dan gatal ( Trichodiniasis )penyebab
: parasit dari golongan ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid,
mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius
multifilis.
Gejala :
(1) Lele yang diserang sangat lemah dan selalu
timbul di permukaan air
(2) Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit,
sirip dan insang
(3) Lele sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar
atau dinding kolam.
Sebagian besar penyakit bakterial atau viral selalu
ditandai dengan perubahan fisik ikan, bintik-bintik, cacar, luka, ekor gripis,
insang merah, dada menguning, mulut putih, bintik putih disekujur tubuh dan
stress berat ( berenang memutar )
Untuk pencegahan lakukan manajemen kulitas air dengan cara :
1. Pemberian BOSTER BLUE COPPER secara rutin seminggu
sekali dengan dosis 1/2 ppm untuk mengurangi populasi bakteri pathogen atau
kuman dan virus pembawa penyakit.
2. Selang 3 hari kemudian bisa ditebar BOSTER PLANKTOP
dengan dosis 5 ppm atau 1 tutup / 2 m3 untuk kesuburan perairan.
3. Selanjutnya tebarkan probiotik dengan dosis 1
sendok BOSTER AQUAENZYM dilarutkan dalam air 1 timba dan ditebar merata untuk
kolam berukuran 2 m3 untuk menguraikan sisa pakan dan kotoran yang dapat
menimbulkan amoniak ( gas beracun ), menumbuhkan bakteri yang menguntungkan
bagi perairan dan menstabilkan ekosistem perairan.
4. Untuk pengobatan, hanya dapat di gunakan jika
kondisi ikan sudah parah atau terjangkit infeksi pathogen. Gunakan antibiotika
dosis ikan sesuai anjuran dari BOSTER.
CATATAN : Untuk pengggunaan BOSTER BLUE
COPPER,jika ikan yang terserang penyakit berikan dosis 1/2 sendok makan
larutkan kedalam 20 liter air lalu ikan cukup di celup-celupkan 2 - 3
kali, JANGAN DIRENDAM dilarutan BOSTER BLUE COPPER
Jual bibit lele min?
ReplyDeleteJual bibit lele min?
ReplyDelete